16/12/14

Kawasan Perbukitan Harus Waspada Longsor

Salah satu wilayah perbukitan di Blora (foto: satpolpp blora)
BLORA – Pemkab Blora mengingatkan masyarakat yang bermukim di daerah perbukitan untuk mewaspadai  tanah longsor. Turunnya hujan lebat dapat memicu pergerakan tanah di kawasan perbukitan hingga menyebabkan tanah longsor.
Berdasarkan data dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Blora merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang perlu mewaspadai terjadinya tanah longsor. Adapun kawasan di Blora yang rentan pergerakan tanah (zona merah) seiring curah hujan tinggi berkisar 201-300 mm/bulan, antara lain sejumlah desa di daerah perbukitan di Kecamatan Bogorejo, Kecamatan Blora (perbatasan dengan Rembang), Tunjungan, Japah (perbatasan dengan Pati) dan Kecamatan Todanan.
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Blora, Sri Handoko, mengemukakan Bupati Djoko Nugroho telah mengeluarkan instruksi tentang kewaspadaan dini terhadap terjadinya bencana alam. Tak hanya bencana tanah longsor, melainkan juga kewaspadaan terhadap angin puting beliung dan banjir. ‘’Pemkab telah mendirikan posko bencana di sejumlah kecamatan. Ini sebagai antisipasi dini,’’ ujarnya, Senin (15/12).
Menurutnya, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa diminta melakukan langkah antisipasi bencana. Diantaranya melalui deteksi dini, koordinasi serta kewaspadaan yang tinggi ketika mulai turun hujan lebat. Diharapkan dengan antisipasi dini tersebut, bencana alam yang merenggut korban jiwa bisa diminimalisir. ‘’Siapapun tentu tidak menghendaki terjadi bencana alam,’’ tandasnya.
Sri Handoko mengungkapkan, meski beberapa desa di Blora berada di kawasan perbukitan, namun seingat dia, belum pernah terjadi musibah tanah longsor setelah turun hujan lebat. Namun begitu, pernah ada kejadian musibah tanah longsor di lokasi penambangan galian C dan merenggut korban jiwa. (Abdul Muiz/CN34/SM Network)

0 komentar:

Posting Komentar