01/11/14

Tingginya Angka Kebakaran di Blora Perlu Disigapi dengan Penambahan Armada Damkar

BLORA - Akhir-akhir ini banyak terjadi peristiwa kebakaran di wilayah Kabupaten Blora. Kebakaran terjadi karena berbagai sebab, seperti kebakaran rumah kebanyakan karena konsleting listrik, lilin, serta perapian ternak. Sedangkan kebakaran hutan karena disebabkan keringnya semak-semak di musim kemarau.
Beberapa kios di Pasar Bogorejo yang terbakar Kamis lalu, kini masih terpasang police line.

Kejadian terakhir terjadi Kamis (30/10) lalu, kebakaran terjadi di dua tempat yang berbeda dalam semalam. Pertama adalah kebakaran kios pedagang di Pasar Desa Bogorejo, Kecamatan Bogorejo. Api diduga berasal dari kios pedagang alat pertanian milik Setiawan Harmoko (39) karena konsleting listrik. Akibat dari peristiwa ini sampai menghanguskan sekitar 4 kios disebelahnya. Dua jam kemudian api berhasil dipadamkan setelah 2 armada mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemkab Blora datang.

Di malam yang sama, si jago merah juga mengamuk di Toko Lumintu yang berada di Jl.Kolonel Sunandar Kelurahan Jetis, Blora. Usai memadamkan api di Pasar Bogorejo, 2 unit pemadam kebakaran meluncur ke Toko Lumintu. Untungnya kebakaran bisa diatasi dan tidak meluas, mengingat lokasi merupakan kawasan padat penduduk. Kebakaran hanya menghanguskan toko bagian belakang.

Dengan adanya 2 peristiwa ini semakin menambah panjang catatan kebakaran di Kabupaten Blora. Kepala Satpol PP Blora, Sri Handoko mengungkapkan sampai akhir Oktober sudah ada sekitar 30 peristiwa kebakaran selama tahun 2014. "Tingginya angka kebakaran ini harus bisa diatasi semaksimal mungkin. Apalagi Blora hanya memiliki dua unit damkar, sedangkan wilayah Blora sangatlah luas," ungkapnya.

Pemkab Blora sudah seharusnya menambah armada damkar agar penanganan peristiwa darurat seperti kebakaran bisa tertangani dengan cepat. Seperti contoh beberapa waktu lalu saat kejadian kebakaran di Kecamatan Randublatung. Butuh waktu sekitar satu jam untuk mencapai lokasi kebakaran dari Blora, sehingga penanganannya tidak bisa maksimal.

"Penambahan armada damkar sudah seharusnya dilakukan, dan semoga bisa dianggarkan dalam APBD. Apalagi tahun depan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibentuk dan mulai bekerja. Harapannya bisa dibangun beberapa pos damkar di wilayah Blora, tidak terpusat di Kota Blora saja, mengingat luasnya Kabupaten Blora," harap Andri, salah seorang warga Jetis. (rs-infoblora)
Sumber : infoblora.com

0 komentar:

Posting Komentar